Pages

Senin, 26 November 2012

Kisah Peri Kecil Mannalisyaa (2)

Besok adalah hari ujian terbang bagi para peri, alhasil negeri Steupaaland ramai oleh para peri yang belajar terbang dengan sayap tiruannya. Peri Mannalisyaa merasa dirinya lemah dalam pelajaran terbang. Apalagi, teman-teman perinya sudah lancar sekali. Ia sebenernya tidak mau kalah, namun...setiap kali ia mecoba terbang, selalu saja jatuh. Padahal teman peri yang lain, saat mereka pertama kali mencoba, mereka sudah bisa terbang. Namun, kenapa ia tidak?

Peri Mannalisyaa terus mencoba-mencoba dan terus mencoba. Sejak matahari terbit hingga matahari terbenam ia terus berada di atas rumah bunganya. Peri Mannalisyaa menarik nafas, ia menutup mata, lalu melompat dari rumah bunganya.BRUK. ia terjatuh. Gaun perinya kini berwarna coklat, menandakan betapa lelahnya ia. Ia tidak berhenti mencoba, namun yang yang terjadi selalu saja ia terjatuh. 

Peri Mannalisyaa sudah bosan mencoba, ia kesal dengan dirinya sendiri karena tidak bisa terbang dengan sayap tiruannya. Ia menangis. Ia merasa gagal, ia merasa untuk apa dia mencoba belajar dengan sayap tiruannya jika akhirnya ia terjatuh lagi, biar saja nilai ujian terbangnya mendapat nilai F dari Mrs Peri Rena.
 
"Kalo peri yang lain bisa, kenapa kamu nggak bisa" ujar peri Dlawinajifa 
"jawabannya ya....takdir" Mannalisyaa sudah bosan mencoba, ia ingin kembali belajar terbang namun rasanya sudah capai sekali.
akhirnya sepanjang malam, banyak sekali pera-peri yang terkena amukan Mannalisyaa. Bahkan Peri Angitusa dan Pera Shira, mama papa Mannalisyaa hanya diam dan mendengarkan apa yang Mannalisyaa katakan.Yaaaa.... Mannalisyaa memang selalu seperti ini saat ia sudah kecewa, sedih, dan merasa gagal. Ia akan memaki-maki, bersifat sarkastik kepada semua orang yang sebenarnya tidak ada sangkut-pautnya dengan masalah Mannalisyaa. Yang bisa memecahkan masalah ini tentu hanya Mannalisyaa sendiri. Ia kembali belajar terbang sampai jam 12 malam. Ia hanya berharap semoga sayap tiruannya ini bisa membantu dia terbang.
*** 
Keesokan harinya, Mannalisyaa mencoba untuk bersikap positif, tiba saatnya ujian terbang dimulai.Peri yang lain berhasil terbang dengan sangat mulus, riuh tepuk tangan untuk peri yang berhasil terbang. Giliran Mannalisya.

Jantungnya berdegup kencang, kaki nya gemetar, ia menarik nafas, HUP ia melompat. 

Selama beberapa detik, kira-kira 4 detik ia berhasil berada di udara. Namun, setelah itu......BRUK. Mannalisyaa terjatuh.
***
"tidak apa-apa, lain kali Mannalisyaa harus kejar dan terus mencoba jangan langsung nyerah gitu saja, daddy tau kamu pasti bisa" ujar Pera Shira
*to be continued*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar