Pages

Senin, 17 Desember 2012

Kisah Peri Kecil Mannalisyaa (4)

Mannalisyaa sedang melamun di atas rumah bunganya. tiba-tiba saja sepucuk daun kecil jatuh dihapannya. Ia mendapatkan sebuat ide, lalu ia mengambil ranting kecil yang jatuh pada pada pucuk rumah bunganya. Setelah itu mulailah ia menulis.

Untuk Pera terhebat yang pernah mengisi hari-hari ku,

Hai, apakabar? sudah lama sekali kita tidak mengobrol panjang ya, padahal sering sekali kita bertemu. Oh iya bagaimana kabarnya peri pujaanmu itu, Misliniesa, pasti kalian bahagia sekali ya? Aku turut senang mendengarnya :)

kenapa ya kita selalu ditempatkan di tempat yang sama tapi kita tidak pernah bertegur sapa lagi seperti dulu? Kamu marah? Memangnya apa salahku? sepertinya jika aku berada di dekatmu kamu selalu terlihat marah, bosan, dan tidak ingin aku berada di dekat mu. Aku cuma ingin menjadi sahabatmu, ya, seperti dulu.

Dulu, kamu pernah bilang aku ini sahabatmu? lalu aku sekarang ini siapa? musuhmu? atau mungkin hanya orang asing bagimu? sebenernya aku salah apa sih sampai kamu terlihat menjauh dari ku? Maaf kalau aku mengganggumu, maaf kalau aku membuatmu bosan dengan ocehanku yang tanpa henti.

Maaf kalau aku masih sayang padamu terlalu dalam.

Mannalisyaa melihat daun tulisannya. ia membacanya lagi lalu dengan cepat meremasnya kuat-kuat dan membuangnya jauh jauh. "Untuk apa aku menulis surat ini untuknya, tidak ada gunanya juga"

Segera ia melanjutkan percakapan dengan Pera Diaz yang telah menunggu di salah satu akun media sosial.

Jumat, 07 Desember 2012

Teknologi Cerdas untuk Masa Depan

Teknologi sekarang ini sudah berkembang sangat cepat dan pesat. Tak terbayangkan bagaimana teknologi di masa depan nanti. Seiring dengan berkembangnya ilmu manusia, teknologi semakin bervariasi, apalagi teknologi sekarang ini banyak dicari karena banyak membantu aktifitas manusia. Misalnya, dalam berkomunikasi dengan orang lain dapat melalui handphone, chatting, atau video call.

Sekarang tablet sedang diminati banyak orang. Anak-anak tak lagi bermain kelereng, lompat tali, gerobak sodor, atau permainan tradisional lainnya. Zaman ini, mereka hanya duduk terdiam memegang dan memandangi tablet yang menyediakan berbagai permainan yang menarik dan bervariasi seperti memasak, berlari, melompat, mecari, dan lain-lain.

Apa anda ingat kartun doraemon? 
Ya, doraemon, manga yang dibuat oleh Fujiko Fujio ini mempunyai kantung ajaib yang berisi alat-alat canggih dari masa depan. Doraemon sendiri merupakan robot kucing masa depan yang muncul dari dalam lemari belajar Nobita. Singkat cerita, Doraemon senantiasa membantu Nobita dengan alat-alat canggihnya.

Bahkan sekarang sudah ada 10 alat canggih doraemon yang telah dibuat. Fantastik bukan?


Sekarang mari kita lihat 10 alat canggih itu dan Teknologi cerdas lainnya yang akan muncul di Masa depan :)  

1. Baling-baling bambu
alat ini terbuat dari bambu yang dapat menempel pada tubuh dan membantu doraemon dan teman-temannya terbang, Namun, jangan berfikir realisasi alat ini juga terbuat dari bambu. Realisasinya mungkin tidak terlalu mirip dengan baling-baling bambu doraemon namun, manfaat kedua benda ini sama, dapat membantu kita terbang diangkasa.

Realisasinya adalah....

Jet pack 

  
dan

Copterpack

 

Namun, kedua ini masih mempunyai kekurangan, yaitu bentuknya yang kurang praktis dan hanya dapat berada di udara selama beberapa menit saja. Mungkin di masa depan akan ada alat yang lebih praktis dan ringan dan dapat berada di udara sangat lama. Jadi, kita tidak perlu mengalami kemacetan dan berada di jalan terlalu lama dan membuang-buang waktu.

2. Konyaku Penerjemah
Pasti kalian sudah akrab dengan google translate yang digunakan untuk menerjemahkan suatu bahasa kedalam bahasa yang lain. Perbedaannya dengan konyaku penerjemah, google translate belum sempurna untuk menerjemahkan suatu bahasa. Sedangkan konyaku penerjemah dapat menerjemahkan semua bahasa, bahkan bahasa binatang juga.

Namun, jangan berkecil hati, karena saat ini sudah di realisasikan suatu alat yang bernama..............

Bow-lingual 
yang digunakan untuk menerjemahkan bahasa anjing. 


Kalian tahu film up kan? ya, alat ini hampir sama seperti yang dipakai anjing yang ada di film itu. Bow-lingual ini dikalungkan di leher anjing. Mungkin di masa depan akan ada alat yang dapat menerjemahkan semua bahasa binatang. Tapi, agar lebih praktis, akan dibuat makanan penerjemah. Jadi, alat penerjemah itu tidak menganggu binatang untuk  beraktifitas. Tidak hanya untuk binatang, untuk manusia juga boleh. Jadi, kita tidak perlu repot untuk membuka kamus atau penerjemah online lagi.

3. Pembaca mimpi
Seperti mengasyikan membaca mimpi orang. Nah, saat ini sudah ada alat yang dapat merekonstruksi pengalaman visual dari aktifitas otaknya saja. Namun, sayang alat ini belum dijual dipasaran.  Mungkin di masa depan akan ada alat yang lebih praktis yang dapat dibawa kemana saja :)

4. Satelit Pribadi

kalau alat ini dapat kita lakukan sekarang ini. Coba saja lihat google map, google earth, google latitude atau facebook. Alat ini dapat melacak keberadaan orang lain. Kalian tahu film sky fall bukan? di film ini james bond menggunakan alat berukuran kecil yang capat memberitahukan dimana posisinya. Mungkin dimasa depan, orang tidak ada orang yang hilang, karena dapat di lacak dengan satelit.

5. Sarung tangan super
Untuk nobita, alat ini digunakansaat ia diganggu oleh giant. Namun, realisasinya adalah 

exoskleton

exoskleton ini digunakan untuk membantu tugas manusia dan sebagai alat perang. Namun, sekarang exoskleton belum banyak diproduksi. Mungkin nanti di masa depan akan di produksi lebih banyak, dengan berbagai macam kegunaan. 

6. Printer 3 dimensi

saat ini, printer 3 dimensi yang ada mungkin tidak langsung memuncul kan barang secara langsung. Namun, harus dirakit terlebih dahulu.Mungkin di masa depan akan ada alat yang dapat memproduksi mainan anak-anak secara 3 dimensi langsung dan dirancang agar anak memilih warna dan bentuknya sehingga anak akan senang dengan mainan buatannya sendiri.

7. Pass kemana saja
 
Mungkin alat ini terlihat biasa saja, Mungkin di masa depan akan lebih mudah jika kita mempunyai kartu pass yang lebih sedikit yang dapat digunakan dimana saja.

8. Saringan air laut
Saat ini, pencemaran air laut semakin menjadi-jadi. Di berbagai daerah banyak sekali kekurangan air. Nah, untung saja sekarang sudah di temukan portabel yang dapat menyaring dari air laut dengan proses reverse osmosis sehingga byproduct dalam bentuk air tawarnya bisa diminum
mungkin di masa depan nanti akan ada saringan untuk air kali, air sungai danau dan sumber air lainnya.


9. Roti pengingat


Saat ini sedang dikembangkan chip yang ditanam dalam bagian tubuh dan mampu membantu manusia dalam mengingat sesuatu atau menggantikan tugas saraf (pada saat kecelakaan). Mungkin nanti di masa depan akan ada alat atau makanan untuk mengingat jadi tak perlu untuk menempelkan chip kedalah tubuh kita.

10. Ensiklopedia serba tahu
Nah, pasti kalian sudah familiar dengan wikipedia, google, yahoo, bing  bukan? semoga saja di masa depan nanti kan ada alat kecil atau robot yang dapat membantu kita dan menjadi ensiklopedia bagi kita.


Namun, teknologi bukan hal melulu mengenai alat modern canggih. Teknologi adalah ilmu, cara, penggunaan, menangani solusi. Jadi, Teknologi cerdas itu Ilmu. Ilmu akan terus berkembang dan tak akan pernah habis

Universitas Sanata Dharma Blog Competition

Senin, 03 Desember 2012

Kisah Peri Kecil Mannalisyaa (3)

Mannalisyaa memandang mahkota kamar bunganya. Ia teringat buku harian yang pernah ia beli saat ia kecil. Buku harian itu terbuat dari daun dan serat kayu, di depannya tertulis "Mannalisyaa".

Mannalisyaa mulai menulis.

Dear diary...
3 bulan mawar tahun peraperi 1202 
Kamu tahu? hari ini, aku bertemu Diilaifan. Biasanya aku menghindar saat bertemu dengannya, namun, kali ini aku mencoba untuk tidak menghindar dan menyapanya. Bukan sekedar sapaan. Mungkin kalau boleh jujur, aku hanya mencari kesempatan untuk mengobrol dengannya. meskipun ia hanya menjawab satu kata.

jadi, Negeri Steupaaland kali ini disibukan oleh pengambilan nilai untuk pera dan peri.Aku sudah bersiap di ruang para Mr pera dan Mrs peri. Saat itu, Mr Pera Livoz meminta tolong padaku untuk membantunya memasukan nilai. Namun ternyata para pera dan peri di Gipatia belum mengumpulkan nilai semuanya, akhirnya aku diminta untuk mencari pera Azril karena ada kepentingan dengan Mr pera Livoz.

Saat aku mecoba mencari Azril, aku bertemu Diilaifan, aku bingung saat itu. aku bingung apa aku harus menyapanya atau tidak. Aku mendengarkan kata hati. "Sapa Mannalisyaa. ayo. Dia ada didepan kamu sekarang". Akhirnya....

"Diilaifan" aku akhirnya memanggilnya, dan ia hanya menjawab dengan menaikan alisnya. Langsung saja aku bertanya padanya. "lihat Azril?" dan dia hanya menjawab "Nggak" mungkin tidak terlalu terdengar oleh ku. Namun, aku bisa melihat dari ekspresi mukanya dan bentuk mulutnya.

"Nggak". Ya. Hanya satu kata. tapi itu cukup.Cukup untuk memulai pembicaraan yang sudah 3 bulan ini tertunda.

Jumat, 30 November 2012

Best day ever

Hari ini, hari yang hipersupersangatamatsangat SERU!!!! kalian tau kenapa?

1. UAS selesaiiiii 
 dan artinya salma bisa tidur nyenyak tanpa harus bangun pagi-pagi buat belajar atau begadang sampe jam 12 malem.
Kalo ngomongin UAS, yahh salma sadar sih salma nggak 100% berjuang buat belajar, kadang salma suka pasrah kalo udah capekkkk banget belajar. Kalo salma udah belajar mati-matian dirumah dan tiba-tiba di sekolah..... ada sesuatu hal yang buat bete dan itu buat salma jadi down banget. Rasanya kayak nggak adil aja.
Tadi salma baca di koran yang ad diruang tamu, terus dibagian Quotes of The day begini:
"Satu pelajaran paling penting yang kita peroleh dari pengalaman adalah: kesuksesan itu lebih ditentukan oleh karakter seseorang, bukan oleh kecerdasan maupun keberuntungan orang itu"

2. Kartul udah selesaiiiii
yah....meskipun belum ditanda tangan pak masrial buat nilainya, tapi intinya....udah selesai!!

3. Ke al-iman
Ketemu guru-guru lama, cerita-cerita sama karyawan disana dan..... IKUT NGAJAR bareng bu ipah :3

dan hal yang ketiga ini yang paling bikin salma seneeeeeeeeeeeng banget. Salma diajak ngajar bareng sama bu ipah di kelas 6. Waktu salma kelas 6 SD mereka kelas 1 SD jadi.mereka masih inget-inget sama salma. Emang bener ya, kalo udah ketemu sama anak-anak dan ngajarin di depan kelas dan bareng mereka di kelas itu rasanya semua hal yang bikin bete dari mulai ribetnya sekolah, sakit hati, capek bolak-balik, dan lain lain hilang seketika pas ketawa bareng mereka, dan ada satu anak yang yah...kalo gue bilang caper. Tapi anak itu.........lucu, kece wakakakakakaka pedofil nih gue lama lama.

Pertamanya sih mau ngajak nurul nadya, tapi mereka ternyata nggak bisa. Sampe di Al-iman salma langsung ketemu pak sailan, bu suyem, bu nasroh, ka fathur, pak sahal, pak salim, bu dewi, bu ipah, bu ainal, dan guru baru lainnya. Sayang banget salma nggak bisa ketemu sama pak agung sama pak zack soalnya mereka ada keperluan.

Dan.......salma ketemu bu Tri. Guru pertama salma, guru ndut salma, guru galak yang misahin salma dari mama waktu salma ngamuk-ngamuk masuk TK pertama kali. I MISS U SO MUCH BU :*
 "BU TRIIIIIIII!!!!!!!!"  *lari ke bu tri*
"AAAAAA Anak gadis ibu udah gede" *peluk salma, cium salma*
"AAAAAA ibu, salma kangennnn" *peluk bu tri lebih lebih erat* *netes air mata*

guru-guru disana bilang, salma jadi dokter kandungan aja. Tapi, salma masih bingung, belum 100% percaya diri kalo salma jadi dokter. Salma mau sih jadi dokter, cuman ada sesuatu yang janggal hahahaha.
***********


Oh iya, mau cerita, waktu FBI (Festival Bahasa Indonesia) di sekolah yang diadain osis kan ada lomba menulis puisi, Terus salma coba ikutan aja, dan alhamdulillah.........salma menang juara 2 :") seneng banget karya salma, tulisan salma bisa dihargain sama orang lain. dan alhamdulillah salma dapet hadiah binder. Thanks STHIRA :*

from Sthira

Senin, 26 November 2012

Kisah Peri Kecil Mannalisyaa (2)

Besok adalah hari ujian terbang bagi para peri, alhasil negeri Steupaaland ramai oleh para peri yang belajar terbang dengan sayap tiruannya. Peri Mannalisyaa merasa dirinya lemah dalam pelajaran terbang. Apalagi, teman-teman perinya sudah lancar sekali. Ia sebenernya tidak mau kalah, namun...setiap kali ia mecoba terbang, selalu saja jatuh. Padahal teman peri yang lain, saat mereka pertama kali mencoba, mereka sudah bisa terbang. Namun, kenapa ia tidak?

Peri Mannalisyaa terus mencoba-mencoba dan terus mencoba. Sejak matahari terbit hingga matahari terbenam ia terus berada di atas rumah bunganya. Peri Mannalisyaa menarik nafas, ia menutup mata, lalu melompat dari rumah bunganya.BRUK. ia terjatuh. Gaun perinya kini berwarna coklat, menandakan betapa lelahnya ia. Ia tidak berhenti mencoba, namun yang yang terjadi selalu saja ia terjatuh. 

Peri Mannalisyaa sudah bosan mencoba, ia kesal dengan dirinya sendiri karena tidak bisa terbang dengan sayap tiruannya. Ia menangis. Ia merasa gagal, ia merasa untuk apa dia mencoba belajar dengan sayap tiruannya jika akhirnya ia terjatuh lagi, biar saja nilai ujian terbangnya mendapat nilai F dari Mrs Peri Rena.
 
"Kalo peri yang lain bisa, kenapa kamu nggak bisa" ujar peri Dlawinajifa 
"jawabannya ya....takdir" Mannalisyaa sudah bosan mencoba, ia ingin kembali belajar terbang namun rasanya sudah capai sekali.
akhirnya sepanjang malam, banyak sekali pera-peri yang terkena amukan Mannalisyaa. Bahkan Peri Angitusa dan Pera Shira, mama papa Mannalisyaa hanya diam dan mendengarkan apa yang Mannalisyaa katakan.Yaaaa.... Mannalisyaa memang selalu seperti ini saat ia sudah kecewa, sedih, dan merasa gagal. Ia akan memaki-maki, bersifat sarkastik kepada semua orang yang sebenarnya tidak ada sangkut-pautnya dengan masalah Mannalisyaa. Yang bisa memecahkan masalah ini tentu hanya Mannalisyaa sendiri. Ia kembali belajar terbang sampai jam 12 malam. Ia hanya berharap semoga sayap tiruannya ini bisa membantu dia terbang.
*** 
Keesokan harinya, Mannalisyaa mencoba untuk bersikap positif, tiba saatnya ujian terbang dimulai.Peri yang lain berhasil terbang dengan sangat mulus, riuh tepuk tangan untuk peri yang berhasil terbang. Giliran Mannalisya.

Jantungnya berdegup kencang, kaki nya gemetar, ia menarik nafas, HUP ia melompat. 

Selama beberapa detik, kira-kira 4 detik ia berhasil berada di udara. Namun, setelah itu......BRUK. Mannalisyaa terjatuh.
***
"tidak apa-apa, lain kali Mannalisyaa harus kejar dan terus mencoba jangan langsung nyerah gitu saja, daddy tau kamu pasti bisa" ujar Pera Shira
*to be continued*

Sabtu, 24 November 2012

Kisah Peri Kecil Maannalisya

Kalian tau peri Thumbelina kan? peri kecil yang hanya sebesar ibu jari. Sebenernya banyak banget versinya, tapi kali ini salma mau bikin versi salma sendiri. Temanya sama, peri kecil, tapi namanya bukan Thumbelina, nama peri ini Maannalisya.


Mannalisyaa

Suatu hari, di negeri Steupaaland, negeri yang dipenuhi dengan peri dan pera yang hanya berukuran sebesar ibu jari. Peri dan pera itu pintar dalam berkebun. Mereka dapat memubat serbuk bunga yang dapat menyuburkan pohon-pohon. Di negeri Steupaaland hanya Pera saja yang mempunyai sayap. Karena itu, Peri-peri kecil  harus menggunakan sayap tiruan yang nanti diberikan saat mereka sudah dinyatakan lulus sekolah peri. 

Hari ini, merupakan tes membuat serbuk bunga, terlihat seorang peri kecil dan teman-temannya sibuk membuat serbuk bunga yang harus mereka buat untuk mendapatkan nilai dari Mr Pera Gonah. Seorang peri kecil itu bernama Mannalisyaa. Peri kecil ini terlihat sangat percaya diri karena ia telah berlatih membuat serbuk bunga di rumah bunganya. Namun, saat sedang mengerjakan serbuk bunga, ada dua serbuk bunga yang belum ia kerjakan. waktu habis, Mannalisyaa terlihat pasrah, padahal ia sudah berusaha sungguh-sungguh dalam mengerjakannya

Seperti peri kecil lainnya, Mannalisya  ingin sekali terbang bersama Pera yang ia cintai. Ia memandang ke atas. Sekarang, Pera impiannya sedang terbang bersama seorang peri. Peri itu cantik, pintar membuat serbuk sari, matanya indah, Peri itu bernama Misliniesa dan disebalahnya  Diilaifan, Pera impian Mannalisyaa dengan lembut memeluk Misliniesa agar ia tidak terjatuh, mereka terlihat sangat bahagia. Mannalisyaa dengan tergesa-gesa pergi dari tempat itu. Ia tidak mau melihat hal yang membuat hatinya sakit saat itu.
****
Seminggu kemudian hasil membuat serbuk bunga dibagikan, suasana sangat tegang sekali. Teman-teman Mannalisyaa mendapat nilai bagus dari Mr Pera Gonah. Namun, hasil yang Mannalisyaa dapat tidak sesuai dengan ekspetasinya. Ia memang tidak harus mengulang, namun, hasilnya tidak memuaskan. Mannalisyaa sedih, teman-temannya saat itu mencoba untuk menghibur, namun gaun perinya hari ini sangat hitam, menandakan moodnya saat itu sangat sedih sekali bahkan Dlawinajifa, teman yang selalu membuat gaun Mannalisyaa selalu pink pun hari ini tak bisa mengubah gaun hitam Mannalisyaa.

Peri Rhaghaziniaa datang memgajak Mannalisyaa mencari udara yang segar. ternyata hari itu peri Rhaghaziniaa berhasil membuat gaun peri Mannalisyaaa menjadi pink kembali. Mannalisyaa kembali ceria, ditambah dengan serunya perbincangan antara Rhaghaziniaaa dan Mannalisyaa. 

"Ya, terimakasih Peri Rhaghaziniaa, kamu selalu buat gaun aku ini nggak pernah hitam" peluk Mannalisyaa

*to be continued*

Minggu, 11 November 2012

Mouth Vs Heart


“Hai mau kenalan dong, namaku mulut”
“hai namaku hati”

Mulut
Hari ini aku ketemu dia, wah...tau nggak? Aku kayaknya udah nggak suka lagi deh sama dia. Buktinya aja aku udah nggak deg-deg an lagi. Eh iya, tadi aku liat cewek yang dia suka...... ah dia mah biasa aja, nggak ada apa-apanya wakakakakakak. Mereka itu keliatannya cocok banget ya, ceweknya biasa-biasa aja terus dia....yaaa sama lah ya. Kalo mereka udah jadian, aku mau ngucapin congrats ke mereka. Aku aja udah siapin wish nya loh buat mereka. Liat deh liat.........aku udah move on kan dari dia J

Hati: 
Hari ini aku ketemu dia, hmm.... tau nggak? Aku ternyata masih suka sama dia, deg-deg nya justru lebih parah dari yang kemaren kemaren. Tadi aku liat cewek yang dia suka..... dia cantik banget, rambutnya panjang, putih, feminim huhuhuhuuhuhhu. Mereka......kayaknya udah cocok banget masa.... ceweknya cantik terus ...dia.......kece. Kalo mereka udah jadian, aku nggak tau mau ngucapin congrats atau nggak ke mereka. Aku belum siap, sama sekali belum siap. Liat deh liat......... aku belum bisa move on dari dia L

Dan salma lebih percaya hati daripada mulut. Jujur aja.

Honestly, Listen to our heart.
Doi lebih jujur daripada mulut, meskipun kadang nyakitin, tapi itu kan fakta, yoi nggak?

Yah kalo kata keenan sih....
from google.com

Minggu, 04 November 2012

Someday........ :D

Hi!
Hari ini tanggal 4 November 2012. bismillahirramanirrahim........
Cita-cita Salma mau jadi guru!!!
tau nggak kenapa? karna salma suka anak-anak Salma suka... ya salma suka jadi guru
salma sadar banget kok, mungkin kalo dibandingin sama cita-cita temen-temen nggak seberapa. Mungkin temen-temen salma banyak banget yang mau jadi dokter, akuntan, ahli kimia, dan lain-lain.

Semaleman salma nangis karna nggak tau mau jadi apa, salma bingung apa bakat salma. Tiba-tiba salma sadar, ntah kenapa setiap ngajarin anak cleotatra angkatan 21 semangat salma balik lagi. Meskipun udah lemessss banget, dan capeeeekkk banget tapi semangat salma balik lagi pas liat anak-anak itu dateng buat latihan saman.

ntah kenapa. mungkin panggilan jiwa :)

Guru? hmmm salma jadi guru? :)
kebayang nggak? mungkin ada yang ketawa, senyum sambil ngakak baca ini.
tapi...... terserah kalian mau bilang apa, salma mau jadi guru. 

Mah, Pah, Zahid, Syafiq, temen-temen, semua orang yang baca ini doa in salma ya, biar cita-cita salma tercapai. :)

ah iyaaa, salma juga punya cita-cita lain, salma pengen bangun panti asuhan biar nanti nggak ada anak-anak terlantar di jakarta....di dunia. Nanti salma pengen ajak main mereka, ngajarin mereka baca tulis, atau bacain cerita buat mereka, pasti seru.
Salma juga pengeeeeeeeeen banget ke paris. Salma pengen banget liat menara eiffel. someday...yah someday.......

Salma pengen apa lagi ya? salma pengen......salma pengen buat mama-papa bangga aja. hehehehe

Sabtu, 27 Oktober 2012

Sepuluh


Jadi, hari ini salma lagi mau ngerjain laporan fisika dan iseng buka buka file lama dan nemuin  dokumen tugas cerpen tahun lalu. Waktu kelas 10, pak zolvi pernah ngasih tugas buat cerpen, dan ini dia cerpen yang salma buat sendiri
judulnya............
Sepuluh
Namaku Calya Sadiya. Aku terbiasa dipanggil Cal. Aku lahir pada tanggal 10 September 1996, lengkapnya aku lahir pada jam 10:10 WIB, dengan berat 1000 gr. Aku sangat akrab dengan angka sepuluh. Angka sepuluh dalam skala 1-10 merupakan angka yang dianggap sempurna, tanpa cacat, dan bernilai tinggi. Karena itu, Ayah dan Bunda memberikan namaku, Calya Sadiya. Calya yang dari bahasa Sansekerta yang berarti tanpa cacat, dan Sadiya berasal dari bahasa Arab yang berarti beruntung.
Kata orang, nama itu adalah doa, harapan dari orangtua kepada anaknya agar menjadi seperti apa yang diinginkan. Namun, pernyataan itu tidak berlaku untukku. Aku merasa iri pada teman-temanku yang namanya sesuai dengan nasibnya. Misalnya saja temanku, Asadel, dalam Bahasa Arab Asadel berarti kaya raya, dan terbukti Asadel berasal dari keluarga yang kaya raya atau temanku yang lain, Shahia, dalam bahasa Afganistan artinya mata yang indah, dan aku mengakui bahwa Shahia memang mempunyai mata yang indah.  Ayah Shahia berasal dari Afganistan. Asadel dan Shahia adalah teman-teman yang setia menemani di setiap hariku.
Tuli Sensorineural telah membuatku merasa rancu dengan namaku sendiri. Ya. Aku memang mempunyai gangguan pendengaran. Itulah yang aku pikirkan setiap harinya di kamar ataupun kamar mandi.
 “Cal….” Terdengar suara panggilan Bunda dari lantai bawah. Karena tidak terlalu terdengar aku membetulkan alat bantuan pendengaranku. “Calya…………” panggil Bunda lebih keras lagi. Ternyata benar itu suara Bunda, “Iya Bun, sebentar Cal sedang di kamar mandi”  segera aku menjawab, agar Bunda tahu aku ada di kamar mandi yang ada di kamarku.Setelah aku selesai menutup pintu kamar mandi, aku menghampiri Bunda yang sedang duduk di tempat tidur.
 “Ada apa bun?” tanyaku kepada Bunda. “Hari ini Kak Fawwaz tidak bisa mengajar les kamu dulu, karena dia ingin mengurus pernikahannya, jadi jadwal les kamu diganti dengan hari  lain” . Aku kembali membetulkan alat bantuan pendengaran yang sudah mulai rusak dan tidak jelas. “Alat bantuan pendengaran kamu kenapa?’ tanya bunda yang ikutan risih melihatku terus membeulkan alat bantuan pendengaran. “Ini Bun, sepertinya alat bantuan pendengarannya sudah rusak, jadi setiap orang berbicara ada bunyi berdecit”. Aku melepaskan alat bantuan itu dan memberikannnya kepada Bunda. Bunda melihat dan memperhatikan jika ada kerusakan pada alat bantuan pendengaranku. Bunda mengatakan sesuatu namun aku tidak tahu beliau mengatakan apa, setelah itu memberikannya kembali padaku. “Ya sudah nanti kita betulkan ya, sekarang kamu tidur saja, istirahat, besok kan sekolah” ujar bunda. Aku hanya mengangguk.
            Setelah Bunda keluar dari kamar, aku membuka jendela kamarku untuk melihat bintang karena aku belum merasa mengantuk. Malam ini, bintang yang ada di langit sangatlah terang dan banyak sekali. Aku jadi teringat Asadel, dulu waktu kecil, Asadel sering main ke rumah ku, bahkan menginap. Saat malam tiba aku dan Asadel suka melihat bintang, setelah itu kita akan menghitungnya bersama.
“Kalau menurutku, bintang itu bukan benda langit, bintang itu mata orang yang sudah meninggal, jadi kalau kamu ingin berbicara lagi dengan nenek mu, ngomong saja sama bintang, pasti dia dengerin semua curhatan kamu” itu yang selalu Asadel katakan padaku.
Tak terasa sudah pukul 22.00 WIB. Suara mobil terdengar melalui alat bantuan pendengaranku. Pasti Ayah. Ayah selalu pulang larut malam. Ayah adalah seorang Insinyur di sebuah Perusahaan Telekomunikasi Asing di Jakarta. Tak lama, terdengar suara orang berteriak-teriak. Rasanya seperti suara ayah dan ibu, pikirku. Karena penasaran aku mencoba menempelkan telingaku di pintu kamar. Terdengar suara Ayah dan Bunda sedang bertengkar di seberang sana.
            “Aku capek ngurus anak itu terus! Sudah berapa uang yang  kita habiskan untuk menghidupi anak itu, dari lahir saja sudah menguras uang keluarga”
            “Ayah jangan seperti itu!, Cal kan anak kita, kita punya tanggung jawab atas dia. Lagipula Bunda cuma ingin meminta uang untuk membetulkan alat bantuan pendengarannya”
            Aku berjalan dengan lesu ke tempat tidur, melepaskan alat bantuan pendengaranku dan aku berharap semoga saja yang aku dengar tadi hanya sekedar mimpi dan ada  seseorang yang membangunkanku dari mimpi yang buruk itu.
***
Esok harinya, aku bangun kesiangan karena aku lupa memasang alat bantuan pendengaranku.  Akhirnya Bunda yang membangunkanku. Untung saja sampai di Sekolah tidak terlambat. Pagi ini Asadel sudah duduk ditempat duduknya.
“Hai Cal tumben sekali aku datangnya lebih pagi daripada kamu, biasanya kamu yang datang duluan” ujarnya. “Aku… .tadi terjebak macet hehe” ucapku dengan terbata-bata. Jantungku mulai berdansa dengan semaunya. “Ah, bilang saja kamu bangun telat, pakai alasan macet lagi” lalu dia tersenyum dan melanjutkan menyalin pekerjaan temannya.
Pelajaran pertama hari ini adalah Bahasa Inggris. Aku segera membuka buku catatanku karena Pak Kartono sudah datang. Seperti biasa, aku menulis tanggal di ujung kanan atas buku tulisku. 8 September. “Sebentar  lagi” ujarku dalam hati
***
“Nah setelah itu kamu balik saja jawabannya, karena cotan itu kebalikan dari tan kan?”
“Kak Fawwaz, aku boleh nanya nggak?
“Wah, tentu saja boleh, kamu mau nanya apa?
“Kalau hari ini kakak ulangtahun, kakak paling suka diberi hadiah apa?”
“Hahahahahahah” Kak Fawwaz hanya tertawa mendengar pertanyaanku
“Ah Kak Fawwaz kok tertawa sih? Cal kan serius”
“Aduh maaf Cal, Kakak kan cuma tertawa habis pertanyaan kamu itu lucu sih. Kalau ada yang ingat ulang tahun ku saja aku sudah senang. Memangnya kenapa sih? Pacar kamu ulang tahun ya?”  ujar Kak Fawwaz sambil menggodaku.
“Bukan itu maksudku kak, seandainya orang tua kakak hari ini ulang tahun kakak ingin memberikan apa?”
“Mungkin kakak akan memberikan kemeja untuknya” jawab Kak Fawwaz dengan cepat.
***
Malamnya aku memikirkan hadiah ulang tahun untuk Ayah, karena aku setuju dengan saran Kak Fawwaz untuk memberikan Ayah sebuah kemeja baru. Namun pertanyaan yang sekarang muncul adalah, Bagaimana caranya aku mendapatkan uang untuk memberikan kado untuk Ayah dengan uangku sendiri. Aku tidak mau meminta uang kepada Bunda. Aku takut merepotkannya.
       Aku langsung teringat celengan kura-kura yang pernah diberikan Shahiah waktu ulang tahunku yang ke 14. Aku mengambilnya dilemari pajangan. Memperkirakan berapa uang yang ada di dalam dengan mengukur beratnya. Celengan itu tidak terlalu besar, ukurannya sedang. Celengan ini selalu aku isi setiap hari. Biasanya dari sisa uang jajan yang diberikan Bunda kepadaku. Celengan itu mempunyai lubang dibagian bawah. Jadi, aku tidak perlu memecahkan celengan ini, hanya dengan membuka tutup lubangnya lalu mengambil uang didalamnya.
Aku mulai mengeluarkan satu persatu uang yang ada di dalam celengan. Mulai dari uang logam, kertas yang bermacam-macam. Recehan, ribuan, puluhan ribu, sampai ratusan ribu mulai dikumpulkan. Aku tidak meyangka mempunyai uang sebanyak ini. Ternyata yang aku dapat yaitu Rp 374.500,00.
“Alhamdulillah, dapat segini. Sepulang sekolah aku akan membeli kemeja untuk Ayah” Aku berdoa semoga besok semuanya terjadi dengan lancar.
***
Pagi ini, aku belum melihat Asadel di tempat duduknya seperti pagi kemarin. Mataku mencari kemana si rambut keriting itu. Biasanya dia sudah datang. Aku melihat jam ku. 07:00 WIB. Kalau tidak berkumpul dengan teman satu gengnya dia akan sibuk menyalin pekerjaan rumahku atau yang lainnya, namun hari ini, tak sedikitpun dia menunjukan batang hidungnya.
Pelajaran pertama sudah berakhir, namun Asadel belum juga datang. Beribu pertanyaan dihatiku. Mengapa dia tidak masuk? Apa dia sakit? Lalu sakit apa dia?. Pertanyaan terakhir yang muncul dibenakku. Mengapa aku peduli padanya?.
Pelajaran kedua adalah Sejarah. Aku semakin tidak fokus dengan pelajaran karena memikirkan Asadel. Aku semakin tidak bersemangat hari ini. Padahal, aku ingin bertanya dan meminta saran padanya untuk merangkai kata untuk kartu ucapan yang nantinya akan aku berikan kepada Ayah. Alat bantuan pendengaranku berdecit lagi. Aku berharap Bunda cepat membetulkannya karena aku tidak tahan dengan bunyinya.
Saat Pak Wowo menjelaskan bagaimana manusia hidup di zaman Paleolithikum, seorang membuka pintu kelas dengan keras. Dengan langkah yang terkesan cuek ia mendatangi Pak Wowo. Rambutnya yang keriting, bajunya yang berantakan, matanya yang hitam membuat mataku tertuju padanya. “Maaf pak, saya telat” ujarnya dengan setengah malas. “Iya saya sudah tahu, ya sudah sana duduk” perintah Pak Wowo. Dia menuju bangku kosong yang ada di sebelahku, tersenyum ke arahku, dan aku pun membalas senyumannya itu. “Akhirnya datang juga” ujarku dalam hati.
Pulang sekolah, sesuai rencana aku pergi ke pusat perbelanjaan yang ada di dekat rumah. Aku akan membelikan Ayah kemeja, aku ingin Ayah tahu aku bukanlah anak yang hanya bisa merepotkan beliau, aku ingin membuktikan bahwa aku bisa membuat dia bahagia. Aku ingin membuktikan bahwa aku sangat sayang padanya.
       Untung saja aku membawa baju ganti, kalau tidak, aku bisa dilarang masuk ke pusat perbelanjaan karena masih menggunakan seragam. Aku setengah berlari menuju tempat dimana Ayah suka membeli kemeja. Aku tidak peduli dengan keadaan sekitarku. Aku sangat tidak sabar untuk membeli kemeja itu. Aku berlari dan berlari.
BRUK. Aku menabrak seorang laki-laki. Badannya tinggi, besar, memakai kacamata, kepalanya botak.Aku jatuh. ”Aduh maaf ya mas maaf” dengan perasaan takut aku mengatakannya. Tabrakan itu membuat alat pendengaranku jatuh. Pria itu juga setengah berjongkok. Aku tidak tahu apa yang dilakukannya. Aku terus mencari alat bantuan pendengaranku.
“Nah itu dia” aku menemukannya tidak jauh dari tanganku. Saat aku ingin mengambil, seorang anak kecil berlarian dan menginjaknya. KREK. Aku menangis. Aku takut alat pendengaranku itu sudah benar-benar rusak dan Bunda belum membelikan penggantinya. Namun, untung saja alat bantuan pendengaranku itu masih bisa dipakai namun suara yang ditangkap sangat kecil sekali.
Aku bangun, dan langsung menuju tempat dimana ayah suka membeli kemeja. Sesampainya disana, aku mulai memilih kemeja yang akan kubelikan untuk Ayah. Cukup lama aku memilih kemeja yang akan dibeli. Sampai Pramuniaga disana memandangku dengan sinis karena terlalu lama memilih. Akhirnya pilihanku jatuh kepada kemeja  kotak berwarna hitam dan abu-abu berlengan pendek. Aku yakin Ayah akan suka kemeja ini.
Aku segera menuju kasir untuk membayar. “Hanya ini saja dik?” tanya Pramuniaga. Aku tidak mendengar jelas apa yang dikatakannya karena alat pendengaranku semakin parah. “Harganya Rp 130.000,00” ujar Pramuniaga. Aku melihat jumlah nominal yang tercantum dalam mesin itu. Namun, saat aku ingin membayarnya ternyata dompetku tidak ada. Padahal aku yakin aku sudah membawanya. Aku mencoba mengeluarkan isi tas. Namun ternyata hasilnya nol.
Dengan wajah takut aku berkata, “Maaf mbak,sepertinya dompet saya tertinggal”. Aku segera meninggalkan toko itu. Aku malu. “Kalau tidak punya uang tidak usah sok ingin beli” kata Pramuniaga dengan setengah teriak setelah aku keluar dari toko.
Akhirnya dengan wajah lemas, langkah gontai,aku keluar dari pusat perbelanjaan itu dan menuju jalan pulang. Dari jauh, pandangan ku tiba-tiba menangkap bayangan seseorang yang aku kenal. Dia keluar dari sebuah toko kado. Aku mencoba memanggilnya dan berharap tidak salah, “Asadel”. Namun, orang itu malah berlari. Aku sedikit ragu bahwa itu Asadel.
Untung saja sampai di rumah Ayah dan Bunda belum pulang. Aku langsung masuk ke kamarku. Mencoba merenungkan apa yang terjadi di pusat perbelanjaan tadi. Aku teringat peristiwa tabrakan dengan seorang laki-laki. “Apa jangan-jangan dia yang mengambil uangku?” aku memikirkan dalam hati. Namun, aku mencoba menghapus dugaan itu, karena aku tidak mau menuduh sembarangan.
Aku menatap alat bantuan pendengaranku yang kondisinya semakin memburuk. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Meskipun alat bantuan pendengaran ini masih bisa dipakai tapi dilihat dari kondisinya sudah harus diganti.
Aku melihat kalender yang ada di meja belajarku. “Tanggal 10 September itu besok dan aku belum tahu apa yang harus aku berikan untuk Ayah” aku memaki diriku sendiri.
“KRINGGGGG” telepon rumah berbunyi. Segera aku memakai alat bantuan pendengaranku.
“Halo” terdengar suara diujung sana. Namun, ditutup kembali.
“KRINGGGGG” telepon rumah berbunyi lagi.
“Halo” ujarku
“Halo, Calya?”
“Ah….Shahiah” segera aku menceritakan yang terjadi hari ini padanya.
***
“Selamat ulang tahun kami ucapkan selamat panjang umur kita kan doakan selamat sejahtera sehat sentosa……….selamat panjang umur dan bahagia” seru anak satu kelas. Aku sangat senang mereka mengingat ulang tahunku. Betul kata Kak Fawwaz.
“Cal….ini aku ada hadiah untukmu, aku harap kamu suka ya” ucap Shahiah dengan lembut. Shahiah memberiku kado yang berbungkus warna merah muda. Aku sangat suka warna merah muda.
            “Makasih ya Shah, aku senang sekali kamu peduli kepadaku” segera aku membuka kado darinya. Tahun lalu dia memberikan boneka. Dua tahun yang lalu dia memberikan celengan kura-kura. “Wah……bagus, sekali lagi makasih ya Shah” . Tahun ini dia memberikanku sebuah lampu  kecil yang bentuknya bunga.
Aku senang semuanya mengucapkan ucapan selamat kepadaku. Namun, ada satu orang yang aku tunggu ucapannya. Hari ini aku belum bertemu dengannya. Aku hanya melihat tasnya diletakan di tempat duduk disebelahku. Aku belum menemukan pemilik dari tas itu. “Kemana Asadel?” tanyaku dalam hati.
            Saat aku pulang ke rumah, Ayah dan Bunda belum datang. Bunda janji akan pulang cepat karna ingin memasak makanan spesial untukku dan Ayah. Akhirnya aku menunggu Bunda pulang dengan memikirkan kado untuk Ayah.
            Aku duduk di kursi belajarku,. Aku memikirkan kado apa yang pantas untuk diberikan kepada Ayah. “Apa aku berikan Ayah puisi saja? Tapi aku tidak bisa menulis puisi” pikirku. Seorang Tuli Sensorineural mengalami gangguan wicara. Orang seperti ku biasanya mengalami gangguan dalam merangkai kata, berbicara, menulis dsb. Namun, karena kegigihan Ayah dan Bunda ku aku dapat mengejar ketinggalanku. Namun, aku memang tidak bisa menulis puisi dengan baik. Aku mendapatkan ide. Aku mengambil secarik kertas kosong dan memasukannya ke sebuah amplop lalu di bagian depan amplop itu aku tuliskan. Untuk Ayahanda tercinta
            Aku teringat kado dari Shahiah. Aku ingin memajangnya didekat tempat tidurku. Namun, aku kaget saat melihat sebuah kado yang ada di dalam tasku. Kado itu berwarna merah jambu, ukurannya sedang. Aku mengeluarkan kado itu dari tasku. Aku berpikir, “Siapa yang memasukan kado ini ya?”. Karena penasaran akhirnya aku membuka kado itu.
            Bunyi suara deru mobil Ayah. Aku bingung, biasanya Bunda pulang lebih awal. Aku setengah berlari menuju lantai bawah. Ternyata Ayah datang  bersama Bunda. Aku tidak sempat membuka kado misterius itu.
            “Ayah, Bunda” aku memeluk mereka dengan erat
            “Selamat ulang tahun ya Calya” ucap Bunda padaku.
            “Terimakasih Bunda”
            “Ayo, Bunda ingin memasak makanan yang spesial untuk kalian” ujar Bunda
            “Ini kado cinta Bunda untuk Calya dan Ayah. Selamat ulang tahun ya Calya dan Ayah” Bunda memasak nasi kuning, diatasnya dihias angka 10.
“Ini untuk ayah” dengan gemetaran aku memberikan amplop itu kepada Ayah. Ayah tersenyum dan langsung membukanya. Dengan wajah bingung dan membolak-balikan kertas yang barusan dibuka Ayah berkata, “Loh, Calya, kok kertas ini kosong?”. Aku menjawab, “Itu kado cinta Calya untuk Ayah, cinta Calya untuk Ayah tidak dapat dirangkai dengan kata, karena pasti tidak akan cukup”. Aku langsung merasakan pelukan hangat dari Ayah dan Bunda.
“Ayah juga punya hadiah untukmu” kata Ayah sambil memberikan kado kecil untukku. Aku segera membukanya. “Wah…… Alat bantu pendengar baru, terima kasih ayah” ujarku
            Hari ini aku merasa sangat senang. Aku langsung terbaring di tempat tidurku, namun aku teringat kado misterius itu. Segera aku mengambilnya namun dengan sangat hati-hati aku membukanya. Takut-takut itu adalah jebakan. Ternyata itu bukan jebakan, kado itu adalah boneka daruma. Boneka khas dari Jepang.
            Aku penasaran siapa pengirimnya. Aku menemukan sebuah surat dan aku pun mulai membacanya.
Selamat tanggal 10 Calya! Aku tahu kamu tidak suka dengan angka 10, aku tahu seberapa bingung nya kamu dengan namamu, aku tahu bagaimana kamu menjalani hidupmu sampai saat ini. aku….tahu….semua tentang kamu.
            Katamu, 10 itu menyebalkan, egois, aneh, dsb. Namun, coba aku jeaskan dengan caraku. Bagiku 10 itu…………… 1 dan 0. Kamu tahu artinya apa?Artinya, 1 itu mewakili keberadaan dan 0 mewakili ketidakadaan. Maka jika 1 dan 0 bergabung menjadi angka 10, aku rasa mereka akan menjadi angka yang paling bahagia karena mereka saling mengisi, saling memahami, saling mengerti antara keberadaan dan ketidakadaan satu sama lainnya. Nah, kalo gitu jangan benci dengan angka 10 ya? dan kalo menurutku, namamu merupakan nama yang paling indah, tanpa cacat dan beruntung.
            Jadi, Calya Sadiya maukah kamu menjadi angka 1 dan aku menjadi angka 0 agar kita dapat menjadi yang paling bahagia?                                                          
            Asadel


Jumat, 26 Oktober 2012

its should be....

from: google.com

Seharusnya salma minggu-minggu ini.....
1. nge post 2 atau 3 lomba blog, dan sekarang udah lewat deadline
2. ngerjain kartul karna akhir november nanti dikumpulin ditambah belum baca bukunya
3. ngerjain laporan fisika tapi datanya ada di nafila (jabmet)
4. ngerjain laporan kimia tapi nggak tau harus mulai darimana
5. ngerjain 2 tugas lia karna yang diatas belum dikerjain jadi yang ini belum dikerjain


to many things to do

Sabtu, 20 Oktober 2012

Delete? YES


HAHA. Kalo kehilangan sesuatu emang rasanya sakit banget, tapi beda lagi kalo kita emang niat 'sesuatu'  itu ilang. Sama kayak waktu lo buang  sampah. Nggak mungkin kan lo mau sampah itu balik lagi. Sampah yang bener-bener nggak bisa di gunain lagi, nggak bisa di daur ulang, udah rusak, dan nggak berguna. Daripada lo simpen terus-terus an mending ya lo buang aja.


Yah, salma sadar sih, lebay banget kalo sampe harus delcont. Tapi ya mau gimana lagi? Capek galau mulu, capek sedih terus, capek nangis terus. Dan setelah peristiwa delcont itu ntah kenapa  salma jadi nggak sedih lagi, malah jadi biasa aja. jadi........ Flat mungkin.

kalo misalnya ada hal yang bikin gue nggak flat lagi...........mungkin gue nggak mau ada progress ke depannya. karna gue takut banget gue ngalamin hal yang sama kayak gini. lebih baik diem kan. kalo kata raditya dika di marmut merah jambu yang bab 1.


Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan.
Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar lalu semakin lama semakin jauh.
Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima.
Org yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dgn apa yg kita inginkan.
Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak kita sesungguhnya kita butuhkan.
Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan.
Orang yang jatuh diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.
salma tau. ini bukan salah dia, bener-bener bukan salah dia. salma sadar kalo salma jahat banget sampe delcont padahal dia nggak salah apapun, dia nggak jahat (mungkin). 

Salma cuma kesel sama diri salma sendiri.

salma kesel kenapa salma terkesan berharap, padahal sebenernya bukan berharap. Tulus kok sayangnya, tulus banget. Sedih karna salma udah tuluusssssssss banget dan rasanya sayaaaaaaaaaaaanggg banget, tapi balesannya.......dia jutek. 

mungkin kalo kita disuruh nyanyi raisa berdua dia bakal  milih 'terjebak di ruang nostalgia' dan gue 'apalah arti menunggu'.

dia: 
Namun aku takkan pernah bisa, ku Takkan pernah merasa Rasakan cinta yang kau beri Ku   terjebak di ruang nostalgia Semua yang ku rasa kini Tak berubah sejak dia pergi Maafkanlah ku hanya ingin sendiri ku di sini

salma:
Namun ku rasa cukup ku menunggu Semua rasa tlah hilang Sekarang aku tersadar Cinta yang ku tunggu tak kunjung datang Apalah arti aku menunggu Bila kamu tak cinta lagi Dahulu kaulah segalanya Dahulu hanya dirimu yang ada di hatiku Namun sekarang aku mengerti Tak perlu ku menunggu sebuah cinta yang sama

Kadang ngelepasin itu bikin lega loh, legaaaaaaaaa banget rasanya. Nggak tau kenapa, plong banget.
Dan sekarang.......gue hampir menikmati flat nya idup ini.
sepertinya emang harus makan chitato biar Life is never flat wakakakakak